Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

RSS

TANGGA

A
ku berada dimana-mana.rumah,mall,gunung,tempat wisata dan mungkin saja aku juga berada di sebuah taman.aku biasa terabaikan dan kadang sangat di butuhkan oleh manusia,yaa…itulah TANGGA.mempermudah manusia berjalan naik dan turun dari suatu tempat.aku berada  di taman,disudut kota yang tidak terlalu menarik nampaknya.sendiri dan tentunya aku merasa sepi.tapi terkadang aku merasa gembira,karena setiap sore merpati-merpati itu datang menemaniku melihat matahari terbenam.mereka datang tentunya bukan tanpa alasan,selain menemaniku memandang dunia yang akan berubah menjadi gelap,mereka juga mencari biji-bijian di sekitar taman ini untuk dimakan.
          Rana,begitu panggilan sayang seorang gadis yang selalu datang ke taman ini untuk memberi makan merpati-merpati itu.ia tak hanya cantik raganya,tapi juga hatinya.ia sangat menyukai hewan,dan tentunya burung merpati putih.tak heran jika ia bersedia setiap sore datang ke taman ini walau hanya sekedar memberi makan burung lalu pulang ke rumah.rumahnya tak jauh dari taman yang tentunya ada aku disana.ia biasa datang menggunakan sepeda berwarna pink pemberian sahabat-sahabatnya saat ia berulang tahun yang ke-17,3 tahun lalu.
          Satu ketika aku melihat Rana berwajah muram,sedih dan tak bergairah seperti biasanya.mungkin ia terlalu lelah bekerja atau ada masalah lain di rumah.ia duduk di atas diriku yang sejatinya aku adalah sebuah TANGGA di taman ini.ia berbicara sendiri seolah-olah seperti orang gila yang tak tau mau kemana.tapi ia tidak gila.ia sedih ketika semua ini setiap hari ia lalui sendiri dan sekarang ia merasa sudah pada di titik kejenuhannya.ia merasa kesepian,sama sepertiku.aku pernah mendengar ketika ia berdoa pada Tuhan.
          “Ya Robb,aku percaya rencanaMu selalu indah pada waktunya.aku selalu menunggu janjiMu.janji yang tak akan pernah kau biakan aku bersedih karena terlalu merasa kesepian.dan kini aku meminta kepadaMu,berikan aku sesosok lelaki yang sekiranya mencintaiMu dengan tulus dan begitu pun kepadaku kelak.karena aku yakin,manusia-manusia yang mencintaiMu dengan ikhlas,tentunya juga dia hidup sebagai manusia yang mencintai sesamanya dan seseorang yang akan menjadi pendampingnya kelak.Ya robb,kabulkan doaku.biarkan aku tersenyum di balik derita yang aku alami.Aamiin.”
          akhir-akhir ini Rana sering berlama-lama di taman sepulangnya ia dari kantor.bahkan tak jarang Rana juga masih menggunakan baju seragam yang biasa ia kenakan untuk bekerja.ia biasa duduk di tempat favoritnya,yaa…di tangga.duduk sambil melemparkan biji-bijian jagung kering ke pelataran taman tempat biasa merpati putih berkumpul.melamun,memikirkan isi dunia yang rumit menurutnya.
          2 minggu lamanya Rana datang ke taman dengan membawa wajah yang tidak terlalu segar unutk di pandang.seketika wajah cantiknya tertutup dengan semua kesediahannya.ia tetap menuggu janji Tuhan untuk memberikannya seorang kekasih.sesosok lelaki yang baik dunia akhirat.siapa wanita yang tak mau mengharapkan sesosok lelaki seperti itu? pasti semuanya pun mau.
          dari kejauhan,aku melihat ada lelaki yang memperhatikan Rana.fikirku,lelaki itu tertarik dengan kecantikan Rana yang sangat natural.rapih dan sopan menggunakan baju koko, celana kain dan tentunya memakai peci.gagah dan rupawan tampaknya.ada sekitar 15 menit lelaki itu memandang Rana,dengan wajah yang sangat gugup dan tentunya sedikit malu-malu,lelaki itu menberanikan diri berkenalan dengan Rana.
          “assalamualaikum”
          “wa’alaikumsalam” jawab Rana gugup.
“ada yang bisa saya bantu mas?”Tanya Rana.
          “hmm,tidak ada mba.saya datang kesini hanya ingin bersilahturahmi dengan mba.saya Rafa,warga sekitar taman ini.saya sering melihat mba datang ke taman ini,mungkin bahkan setiap hari mba datang kesini sambil melihat merpati putih sebanyak ini.” jawab Rafa.
          “hmm,bisa di bilang seperti itu mas,hampir setiap hari saya datang ke taman ini untuk memberi makan merpati-merpati ini.oiaa,saya Rana.Rumah saya juga tidak terlalu jauh dari sini.hmm,tapi kenapa kita baru kenal sekarang yaa?hehe” ucap Rana sambil tertawa kecil.
“hehe,mungkin Tuhan baru berencana untuk kita kenal detik ini.boleh saya duduk disini menemani mba Rana?”Tanya Rafa.
          “tentu saja,tangga ini milik umum kok.mas Rafa,jangan panggil saya mba dong.saya masih muda,dan mungkin saja umur saya ada di bawah mas Rafa.”
          “oke,Rana.Rana…nama yang bagus.boleh saya tebak?pasti nama kepanjangan anda Kirana! benar kan?”
          “lhoo,kok mas Rafa tau?wahh mas Rafa hebat.pasti mas Rafa paranormal ya? yang bisa tau semuanya.hihi” jawab Rana.
          dan perbincangan pun berlarut sampai sore di tangga taman.
keesokannya,Rafa sudah lebih dulu datang ke taman ini di banding Rana.ternyata,Rafa berharap bisa bertemu dengan Rana lagi di tempat yang sama.harapannya tak sia-sia.tak lama datang Rana dengan mengenakan baju dengan warna yang Rafa sukai.
          “wahh,Rana datang.pakai baju biru pula.pasti Rana deh yang paranormal,datang kesini mengenakan baju dengan warna yang saya suka.haha”ledekan Rafa.
          “iii apa si mas Rafa ini.ngeledek aku balik yaa gara-gara yang kemarin?hemmpp.ehh,tumben ada di sini.mas Rafa ga kerja emang?”Tanya Rana.
          “iya nih,lagi pengen kesini aja.ketemu sama wanita cantik kaya Rana.hehe,bercanda.kebetulan hari ini pulang kerja cepet,sekalian tadi pulang kerja beli biji-bijian jagung kering buat di kasih ke merpati-merpati di sini.oia,jangan manggil saya mas dong.saya masih muda juga kali,panggil aja Rafa”pinta Rafa.
          “ooh,gitu toh.hemmp,oke. Rafa..Rafa..Rafa..hehehe”
senang sekali rasanya bisa melihat Rana yang kembali tersenyum dengan hadirnya Rafa di taman ini.mereka sangat terlihat serasi,lelaki yang gagah dan wanita yang cantik.
hari demi hari terlewati,3 bulan lamanya Rana dan Rafa bertemu dan berbincang-bincang di tangga taman ini.mereka semakin dekat dan sama-sama memiliki perasaan yang sama,C-I-N-T-A.
“Rana,mungkin kamu ga tau.jauh sebelum aku menghampirimu untuk mengenal siapa kamu,perasaan ini datang dan pastinya bukan pada orang yang salah.aku yakin,kamu yang terbaik untukku.aku mencintaimu Rana,karena Allah.karena kehendakNya,ia mempertemukanku denganmu,disini,di tangga ini.Rana,bersediakah kau menjadi kekasihku?kekasih yang mengasihiku dengan tulus dan ikhlas.menerima semua kekurangan dan kelebihanku.” Ucap Rafa sambil menjulurkan bunga mawar putih kepada Rana.
“Rafa,aku pernah berdoa di tangga ini.berdoa dalam hening kepada Tuhan agar secepatnya aku di pertemukan dengan lelaki yang sangat sayang dan setia terhadap Tuhannya.karena aku percaya,kalau ia sayang dan setia kepada tuhannya,sudah tentu lelaki itu juga akan mencintai,menyayangi dan akan setia pada ciptaan Tuhannya juga.mungkin ini jawaban Tuhan atas doaku dulu.kamu tenang saja,aku akan setia,dan mau menerima kekuranganmu.terima kasih ya atas kebahagiaan yang kamu beri ke aku  selama kita bertemu di tangga ini.” Rana tersenyum,menangis terharu dan menerima Bunga pemberian Rafa.
          “tidak Rana,seharusnya aku yang berterima kasih padamu.kau mau menerimaku dengan segala kekurangankku.aku sangat bersyukur dapat memilikimu,cantik wajah dan tentu hatinya pun sama.periang,dan selalu mampu buatku tertawa bahagia,terima kasih sayang” ucap Rafa sambil memeluk Rana.
Tuhan selalu menepati janji,buktinya saja Tuhan langsung menghadirkan lelaki setampan itu untuk seorang gadis cantik seperti Rana yang kesepian.
Tak pernah absen,Rana dan Rafa selalu datang ke taman ini untuk memberi makan merpati-merpati itu sambil berbincang dengan hal-hal yang makin membuat mereka semakin menjadi pasangan yang sangat serasi dan romantis.
Hari ke hari,bulan ke bulan,dan tahun ke tahun.yaa..3 tahun Rana dan Rafa telah menjalani hubungan ini.dan selama itu pula hubungan mereka baik-baik saja tanpa ada yang mengusiknya.cinta mereka murni dan bersih.selama 3 tahun itu pula Rafa tidak mengetahui bahwa Rana memiliki penyakit yang bisa saja dengan secara tiba-tiba menghilangkan nyawa Rana dari dunia ini.ini terjadi bukan semata-mata Rafa bodoh tidak memperhatikan dan menjaga Rana dengan baik,tapi memang Rana pintar menyembunyikan penyakitnya itu.tumor otak,seperti itu yang dokter kata kan,dan ini sudah masuk ke stadium 2.
          setiap hari Rana tersiksa harus meminum obat yang tidak pernah ia inginkan,tapi apa boleh buat,itu yang memang harus dilalu Rana agar Rafa tidak tau apa-apa dengan apa yang di alami Rana sebenarnya.mungkin saja Rafa akan sangat sakit hati dan sangat terlihat bodoh jika apa saja yang di alami Rana ia ketahui semuanya.menyakitkan.
          penyakit itu kambuh selalu di malam hari,ketika Rana sudah tidak tahan dengan sakitnya,ia dilarikan ke rumah sakit di antar oleh supirnya.karena terbiasa ada di taman setiap sore bersama Rafa,terkadang Rana harus terpaksa berbohong pada Rafa kalau di kantor sangat banyak tugas yang harus di urus dan terpaksa lembur.padahal saat itu Rana sedang berada di rumah sakit.bukan tidak sakit yang tRana rasakan ketika harus berbohong pada Rafa dengan semua yang di alaminya.3 hari di rumah sakit,Rana tidak mau berlama-lama berada di ruangan yang menurutnya sangat membosankan,ia meminta pada Dokter untuk rawat jalan.dan akhirnya terkabulkan.
          Rana dengan segera datang ke taman untuk menemui Rafa dan para merpati putih,rasa rindunya terhadap tempat ini sangat tak bisa terhalangi lagi dengan apapun.tak lama Rana sampai di taman,Rafa hadir dengan membawakan sesuatu di belakang punggungnya.Rana menengok kanan dan kiri agar sekiranya dapat melihat apa yang sedang di bawa oleh Rafa.ternyata Rafa menbawakan bunga mawar putih untuk Rafa.Rana bukannya senang,malah ia terlihat sangat kaget dan takut.Rana mengira bahwa Rafa tau semua apa yang di alami Rana,karena biasanya orang yang sakit pasti di bawakan buah-buahan atau sebucket bunga.tanpa menyapa sambutan Rafa yang manis,Rana langsung menyanyakan hal itu.
          “sayang,kenapa kamu membawakan aku mawar putih?apa maksudnya?”
          “kenapa sayang,sepertinya kamu terlihat sangat kaget dan takut?ada apa?bukannya kamu suka bunga mawar putih?kamu ingatkan,3 tahun lalu aku memberimu bunga mawar putih saat aku mengatakan cinta?dan aku memberimu bunga yang sama tidak hanya 1 atau 2 kali saja sayang.” Jawab Rafa.
          “haaah,masa yaa?masa siih? Hempp,iya juga yaa.” Tampang Rana bingung.
“nahh,ini aku berikan untuk orang yang paling aku saaaaaayaaaaang di dunia ini,di terima yaa sayang?kalo ga di terima,lebih baik aku mati saja.”
          “ehhh,jangan.kamu kok ngomongnya begitu sih sayang?iya aku terima.kamu jangan ngomong gitu lagi ya jelek,ntar aku sedih lhoo” bujuk Rana.
          “habis kamunya gitu sih,aku dating ke sini bawa bunga tapi wajah kamu ga menunjukan kalau kamu senang dengan apa yang aku bawa.aku tuh cinta banget sama kamu jelek.kalo ada 1 hal yang terlewatkan tentang kamu,lebih baik aku mati aja.karena itu bertanda bahwa aku ga bisa menjaga kamu dengan baik.”
          “maafin aku ya sayang.iya aku faham kok kalo kamu cinta sama aku.aku juga cinta sama kamu,hihi.”jawab Rana manja smabil memeluk Rafa.
          terselib dari perbincangan itu,Rafa sedikit mengeluarkan bahasa yang agak serius kepada Rana.
          “sayang,aku mau bicara sama kamu.”
          “bicara apa sayang?kok kayanya serius banget.ada apa?kamu lagi ada masalah ya?atau kamu lagi butuh sesuatu?” Tanya Rana.
          “kamu serius kan dengan apa yang kita jalani selama ini?3 tahun,bukan waktu yang sebentar untuk di perhitungkan.di tangga ini kita bertemu,di tangga ini juga aku mengutarakan cinta padamu,di tangga ini pun kita jalani hari-hari kita berdua,dan di tangga ini pula,yang akan menentukan akhir kebahagiaan dari kisah kita.aku ingn menjadi orang Rana..aku ingin selalu bisa dan mampu membahagiakanmu.” Ujar Rafa.
          “orang?haha,lalu selama kamu hidup,kamu itu apa?monster?sekarang pun orang yang ada di depan mataku ini juga manusia kan?” jawab Rana dengan candanya.
          “tidak,aku serius sayang.aku ingin menjadi orang.yang aku maksud orang adalah aku ingin sukses.sukses dalam karirku,dalam usaha yang baru sekarang aku jalani,sukses membahagiakan kedua orang tuaku,adik-adikku semuanya lulus kuliah dan tentunya,membahagiakan kamu.memberimu apapun yang bisa aku lakukan.lalu..”
          “lalu apa?jawab Rafa,jangan bikin aku degdeg-an deh.”ucap Rana sambil mencubih perut Rafa centil.
          “hehehe,kenapa kamu degdeg-an,kamu kan belum mau aku lamar,weeeekkksss.”canda Rafa.
          “ihhh kamu yaa.bener nih kamu gamau ngelamar aku?hemmpp,oke.lebih baik aku pergi.weeekkkss.”
          “sabar dong sayang,melamar kamu masalah gampang,tapi menata masa depan kita dan anak-anak kita kelak yang sekarang harus aku pikirkan.” Jawab Rafa.
          “ooh,gitu toh.okelah.aku tunggu saat indah itu ya sayang.” Ucap Rana sambil membalas senyum Rafa.
          mungkin ucapan itu sedikit dapat membuat Rana tersenyum.jujur,ia terlihat sangat bahagia dengan tekad Rafa untuk membahagiakannya.namun ia teringat kembali dengan penyakitnya.apa lagi akhir-akhir iini penyakit Rana itu sering kambuh.ia berfikir jangan terlalu berharap atas hal-hal apa saja yang indah saat di lalui bersama Rafa.ia takut angannya itu tidak kesampaian.tapi ia yakin Rafa sangat tulus terhadap Rana.Rana hanya berniat tidak mengecewakan Rafa,orang sangat mencintainya.
          “Rafa..”
          “iya,ada apa sayang?” jawab Rafa.
          “jika aku pergi nanti,tanpa alasan yang jelas kepadamu,dan pastinya kamu tak tau dimana aku berada,apa yang akan kamu lakukan?” Tanya Rana.
“kamu ngomong apa sih? Ada-ada saja.”
          “serius sayang,apa yang nanti akan kamu lakukan jika aku tak ada?”
          “entahlah,mungkin aku gila.tanpa kamu,tanpa kasih sayang kamu,tanpa belaian lembut tangan kamu,dan tentunya tanpa merpati-merpati ini.”jawab Rafa sambil melemparkan biji jagung dari posisinya tempat duduk faforit mereka berdua,tangga.
          sejenak perkataan Rafa membuat Rana tecengang,diam menatap merpati putih dan sekilas langsung menatap rafa yang tersenyum bahagia sambil memberi merpati itu makan.tak lama,penyakit rana kambuh lagi.ia merasakan sakit kepala yang sangat hebat.sampai-sampai membuat Rafa panik dan segera membawa Rana ke rumah dan membelikan Rana obat warung.
          saat malam,Rana terdiam.merenung.memikirkan semua apa yang telah Rafa sampaikan kepada Rana.Rana menangis,sekuat-kuatnya ia menangis.antara rasa senang,sedih,kesal,semuanya bercampur menjadi satu.
Rana memutuskan untuk pergi,jauh.ketempat dimana Rana tidak pernah menyebutkan sebuah wilayah terpencil saat-saat rana berdiskusi tentang isi dunia ini dengan Rafa.tempat itu sangat sejuk,bahkn jauh 180 derajat perbedaannya dengan kota tempat Rana mengukir kisah cinta bersama Rafa.
          dengan segera Rana memesan tiket untuk keesokan harinya secara online.tanpa kata perpisahan sedikitpun,tanpa meninggalakan pesan apapun.ia pergi meninggalkan Rafa di kota ini.Rana pun berkata pada keluarga,teman,sahabat,pembantu dan supirnya untuk tidak memberi tahu Rafa dimana sekarang Rana berada.
          5 tahun lamanya Rana tidak bertemu Rafa.selama itu pula Rana hanya mendapat kabar tentang Rafa dari sahabat-sahabatnya.entah apa yang Rafa lakukan selama Rana pergi menghilang bak canda di telan bumi,Rafa hancur.Rafa pun pernah hampir bunuh diri di tangga taman dengan sepotongan kaca pecah lalu di goreskan di tangannya.setelah kejadian itu,Rafa tidak pernah hadir lagi di taman ini.dia menghilang,sama seperti Rana.kembali aku kesepian seperti 8 tahun lalu yang hanya tinggal bersama merpati-merpati putih itu.
          2 tahun kemudian,kudapatkan Rafa telah berkeluarga.aku yakin itu terjadi bukan karena cinta terhadap istrinya,tapi hanya untuk pelampiasan kekesalannya terhadap Rana yang pergi tanpa kabar apapun.dan Rana disana,masih sendiri bergelut dengan sakitnya.ia sekarang hanya mampu duduk di atas kursi roda dan kepalanya tak berambut sehelaipun.7 tahun lamanya ia berada di sebuah tempat terpencil yang tentunya tidak di ketahui Rafa,Rana kembali pulang ke kota kenangan bersama Rafa dulu.dengan keadaanya yang susah untuk di kenali.Rana memakai kerudung,tak sama seperti dulu.
          dimana ia baru datang di kota ini,Rana bergegas datang ke sini,taman kota.menggunakan kerudung dan berkursi roda,nyari tak dapat di kenali oleh siapapun yang biasanya mereka mengenal Rana.kegitan yang ia lakukan adalah memberi merpati itu makan,tapi sekarang ia sudah tidak bisa duduk santai lagi di tangga,ia hanya bisa berdiam diri di kursi roda,tak berdaya.di sela kegiatannya memberi makan merpati,datang dari sudut taman seorang perempuan dan lelaki memegang seorang anak lelaki kecil di antara mereka.ya,Rana ingat siapa lelaki yang memegang tangan anak kecil itu,Rafa.

          “Rafa telah berkeluarga?mungkinkah ini Tuhan?apa yang aku lihat” Rana mengelus dada dan menangis,merasakan apa yang telah ia lihat itu sangatlah menyakitkannya.
          Rana hampir saja jatuh dari kursi rodanya,tapi ia tidak booleh melakukannya.ia harus kuat,agar apa yang ia lakukan tidak dapat di ketahui orang lain,termasuk Rafa.disini,tempat mereka berdua,tangga.Rana terus melihat keceriaan yang ada di antara mereka bertiga,betapa bahagianya.namun tetap saja kejadian itu membuat dada Rana sesak.sama-sama tidak pernah hadir di taman ini selama 7 tahun,lalu kembali dengan waktu yang bersamaan.aku berfikir ini akan menjadi hari yang indah untuk Rana,tapi ternyata tidak.
          tak kuasa bagi Rana melihat kebahagian yang ada di antara keluarga kecil Rafa,Rana pergi membisu dari taman ini.Rana bersyukur,perginya Rana tidak membuat Rafa berubah,itu fikirnya.Rafa tetaplah Rafa yang dulu,Rafa yang murah senyum dan baik hati.
dari pelataran tempat dimana merpati-merpati itu berdiam,sebenarnya Rafa tahu,bahwa yang ada di kursi roda itu adalah Rana.namun Rafa pun tidak kuasa melihat apa yang di alami Rana dengan berdiam diri tak berdaya di atas kursi roda.Rafa hanya mampu berdoa,sekiranya Rana mengerti apa yang sebenarnya ia alami selama 7 tahun Rana pergi darinya dan mampu mengikhlaskan apa yang di lihat Rana di taman ini.Tamat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar